Bagaimana Gadis Bijaksana Mendengarkan Suara Tuhan dan Menyambut Kedatangan-Nya?
Sun Apr 12, 2020 8:15 pm
Oleh Jing Xin, Tiongkok
Berusaha dengan penuh Semangat untuk Menjadi Gadis yang Bijaksana
Suatu malam menjelang fajar, Jia Nan duduk di sebelah sebuah meja. Dia membuka Alkitab, mulai membaca: "Maka Kerajaan Surga diumpamakan seperti sepuluh anak dara, yang membawa pelita mereka, dan menunggu mempelai laki-laki. Lima di antaranya bijaksana, dan lima bodoh. Mereka yang bodoh membawa pelita mereka, tetapi tidak membawa minyak: Tetapi yang bijaksana mengambil minyak dalam bejana mereka bersama pelita mereka. Tetapi yang bijaksana mengambil minyak dalam bejana mereka bersama pelita mereka. Sementara mempelai laki-laki terlambat datang, mereka semua mengantuk lalu tertidur. Dan pada tengah malam terdengar teriakan, "Lihat, mempelai laki-laki datang; keluarlah menyambutnya." Kemudian semua gadis itu bangun, dan mempersiapkan pelita mereka. Dan gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis bijaksana, 'Berilah kami minyakmu; karena pelita kami hampir padam.' Tetapi gadis-gadis yang bijaksana menjawab, katanya, 'Tidak bisa; jangan sampai minyak ini tidak cukup untuk kami dan kalian: tetapi lebih baik pergilah kepada mereka yang menjual, dan belilah untuk kalian sendiri.' Dan ketika mereka pergi membeli minyak, mempelai laki-laki datang; dan mereka yang sudah siap sedia masuk bersamanya ke perjamuan kawin: dan pintu pun ditutup" (Matius 25:1-10). Setelah membaca ayat-ayat ini, Jia Nan berpikir bahwa Tuhan Yesus memberi kepada kita metafora yang jelas untuk menunjukkan orang seperti apa yang dapat masuk ke dalam kerajaan surga. Orang-orang yang membawa minyak dapat menyambut mempelai laki-laki dan merupakan gadis-gadis yang bijaksana, tetapi yang lain yang tidak membawa minyak, mereka adalah gadis-gadis yang bodoh dan yang akan ditinggalkan oleh Tuhan. Jia Nan selalu bertekad untuk menjadi gadis bijaksana untuk menyambut kedatangan Tuhan kembali dan menghadiri perjamuan bersama-Nya.
Pada hari berikutnya, dalam suatu pertemuan bersama rekan kerja, Jia Nan berkata seperti biasanya, "Saudara saudari, sekarang adalah masa terakhir akhir zaman saat Tuhan datang. Karena Tuhan Yesus berkata: 'Karena itu hendaklah engkau juga bersiap sedia, karena Anak Manusia datang di waktu yang tidak engkau duga' (Lukas 12:40). Yang perlu kita lakukan adalah sering membaca Alkitab, melakukan lebih banyak pekerjaan bagi Tuhan, sering berdoa, dan sering mengakui dosa dan bertobat kepada Tuhan. Hal yang paling penting adalah kita harus berjaga-jaga dan melakukan persiapan, seperti para gadis bijaksana mempersiapkan minyak yang cukup. Hanya dengan cara ini kita dapat menyambut kedatangan-Nya kembali. Supaya tidak kehilangan kesempatan untuk diangkat, tidaklah cukup bahwa kita hanya mengadakan pertemuan-pertemuan tepat pada waktunya, kita juga perlu bergantian melakukan doa semalam suntuk. Setelah Jia Nan selesai mengatakan hal ini, Saudara Zhang segera berkata: "Apakah cara kita seperti itu sama seperti tindakan para gadis bijaksana yang mengadakan persiapan dan menunggu?" Saudari Dong melanjutkan berbicara, "Jika apa yang sedang kita lakukan ini sungguh-sungguh mempersiapkan minyak, mengapa kita belum menyambut kedatangan Tuhan kembali?" Semua orang tenggelam dalam permenungan segera setelah Saudari Dong selesai berbicara.
Membaca teks lengkapnya: Bagaimana Gadis Bijaksana Mendengarkan Suara Tuhan dan Menyambut Kedatangan-Nya?
- Bagaimana Seharusnya Kita Membuat Persiapan untuk Kedatangan Tuhan Yesus
- Dalam Menghadapi Bencana yang Sering Terjadi, Bagaimana Kita Dapat Menyambut Kedatangan Tuhan Yesus yang Kedua Kali?
- Dalam Menghadapi Bencana yang Sering Terjadi, Bagaimana Kita Dapat Menyambut Kedatangan Tuhan Yesus yang Kedua Kali?
- Bagaimana Seharusnya Kita Menyambut Tuhan Yesus Ketika Dia Datang Mengetuk Pintu?
- 3 jalan Efektif untuk Menyambut Kedatangan Tuhan Yesus Kembali
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik